Saturday, April 26, 2008

3 Tahun dalam 3 Hari

Dunia pendidikan Indonesia paska diadakannya Ujian Nasional 2008 (UN) tengah digembar-gemborkan, bukan masalah kebocoran soal yang menjadi sorotan utama, melainkan tingkat kesulitan soal. Bukan kabar baru lagi bahwa banyak anak yg nangis abis ngerjain soal karena takut ga lulus, bukan karena tidak mempersiapkan diri dgn sebaik-baiknya. Tetapi yah emang soalnya kelewatan. Bukan cuma sekolah-sekolah di daerah aja (bukan mksd merendahkan yg di daerah lho) tapi di kota2 besar kyk Jakarta jg mengeluh hal yg sama..

bayangkan, 3 tahun belajar ini itu, ulangan ini itu, akhirnya penentuan kelulusan sama sekali bukan berdasarkan ini itu, tapi ujian akhir dalam waktu 3 hari! jd buat apa yah belajar ini itu. toh, lulus atau engga nya gw yah di 3 hari itu. ga usah belajar jg bnyk koq bocoran nantinya huahaha (ga lha ya, gw un 99% hasil kerja keras bo, 1% doa..;p)

pokoknya yg mau gw bilang kali ini adalah : un sangat tidak efektif! aku yakin pasti banyak pelajar Indonesia yg setuju dgn pernyataan ini.

buat ap sih un? menentukan standar pendidikan Indonesia? tuh, udh terbukti khn jawabannya. bahkan soal dr pemerintah sendiri jg ga bisa jawab. (no offense, juz my opinion)

lulus atau tidaknya seseorang, apa layak ditentukan dr selembar lembar jawaban komputer? kalau lupa ngisi nomor ujian, langsung dianggap ga lulus? begitukah? kalau nilai cuma kurang 0,25 dr yg ditentukan jg tidak lulus bgtukah? kerja keras 3 tahun diabaikan, begitukah?

dan apa emang sebenarnya bisa un diterapkan di indo ini? liat aja, kualitas pendidikan jg belum tersebar merata. fasilitas dan akses pendidikan di daerah / pedalaman apa bisa disamakan dgn di kota besar? bukan maksud ngejek, tapi memang bgtu kenyataannya.

dan yang lebih penting lagi sebenarnya, efektifkah ujian, ulangan dan kawan2nya???

untuk apa kalian belajar??
"buat dapet nilai bagus!" pasti jawaban yg kerap kali muncul. dan alasan ini pasti lebih lebih utama dibanding "buat nambah pengetahuan" untuk sebagian besar orang (termasuk gw huahaha)

gw pernah berpikir, adakah cara yg lebih jitu, lebih efektif, lebih tahan lama untuk memotivasi siswa memahami materi yg diajarkan selain dgn ulangan?? lihat, brp banyak orang yg sudah dibutakan untuk mendapat nilai?? lalu, habis ulangan? apa materi pelajaran akan mengendap di kepala? atau lewat begitu saja??

apa sebenarnya pantas selembar kertas ulangan dijadikan tolak ukur pemahaman kita? ada orang yg bisa ngerjain soal pas ulangan, bisa dapet nilai bagus, tetapi belum tentu dia benar2 memahami materi yg diujikan (termasuk gw huahaha)

mungkin akan lebih bagus kalau siswa diberi tugas yg sifatnya bukan juga sekedar "mencari informasi", tetapi bisa "menjelaskan" dan "memahami penerapannya pada kehidupan sehari2"
let's say...presentasi? dgn begitu siswa bukan cuma mengembangkan kemampuan akademis, tapi jg communication skill yg saat ini menjadi wajib harus dan harus wajib dikuasai untuk bisa survive! yah emang ini ga bisa diterapkan dalam semua mata pelajaran, kalau math, apa yg mau dipresentasikan?? haha riwayat hidup kalkulus?! ;p

tapi...tapi..aku mulai sebal dgn ulangan2.. tiap hari selama sekolah sudah dibodohi oleh nilai di raport. selama 11 tahun aku belajar untuk nilai. baru pas kelas 12 ini aku mulai sadar, ada yg lebih penting dr nilai, yaitu ilmu itu sendiri..

dan kini, kita pun dituntut untuk mencapai standar kelulusan yg bisa dibilang cukup tinggi. dalam waktu 3 hari itu, itulah hidup matinya siswa indonesia (wohoho tragis sekali sih ;p).

akh, kenapa kita suka menilai sesuatu dalam waktu yg singkat? menilai orang baik atau jahat juga hampir selalu dr kesan pertama.. menilai bagus atau tidaknya buku hanya dr kovernya.. kelulusan pun dinilai dr waktu 2 jam ujian..

tapi yang pasti teman2ku, kita harus optimis kita akan lulus! yg ga bisa, jgn berkecil hati, teruslah berdoa dan percaya! yg merasa bisa dan yakin lulus, jgn sombong dulu!

GBU

0 comments: