Thursday, May 29, 2008

Holiday Syndrome

HOLIDAY SYNDROME : tidur-makan-nonton-main-dan aktivitas2 malas lainnya-diselingi dgn tidur, tidur, dan tidur..hayoo.. sudah terjangkitkah Anda dgn Holiday Syndrome ini??

apa sebenarnya tujuan liburan? mengganti rutinitas yang membosankan menjadi rutinitas yang dipenuhi dengan kemalasan haha.

begitulah aktivitasku sehari-hari selama liburan. sebenarnya banyak hal berguna yg msh bisa dilakukan, tapi apalah daya seorang pemalas seperti aku, yang hanya semangat untuk tidur2an, kalau tidak yah memanjakan diri dengan psp tercinta..

huahaha nge-post pun juga ga penting kalo isinya kayak gini.. aku jadi malu.. pasti di luar sana ada banyak teman-teman yg melakukan hal yg lebih berguna. tapi, aku juga yakin, pasti banyak juga yg bermalas-malasan haha.

padahal tepat di samping, di belakang, di depan, bahkan di atas dan di bawah, tersebar benda-benda sakti yang bisa menjadikan liburanku ini penuh makna. ada kanvas yg masih putih bersih. ada buku novel yg baru dibaca sinopsis di belakangnya doank. ada buku mandarin, jepang, dan perancis yang bisa dibaca juga kalau mau. tetapi, entah mengapa diriku tetap setia pada sang psp yg telah memberi warna akhir2 ini. aku masih terpana dengan 1st Class SOLDIER, Zack Fair, dan kawan-kawannya. kisahnya terlalu sayang untuk ditinggalkan 1 detik saja. dan sekarang aku harus menunggu mungkin 2 jam lagi (pspnya lagi dicharge gt lho haha) untuk segera mengakhiri kisahnya. oh tidak tidak. mungkin aku sudah gila. mungkin aku sudah seperti Sephiroth, Hollander, Genesis, dan karakter-karakter gila lainnya di sana.

sudah. sudah. cukup segini saja. terima kasih sudah membaca. maaf jika isinya mengecewakan...

motto saat ini : lakukanlah hal yang berguna dalam hidupmu, bahkan saat liburan sekali pun.. (tapi, aku rasa... bermain Final Fantasy VII : Crisis Core yang telah dinanti-nantikan merupakan hal yang berguna juga, bukan?? haha)

Sweet 13th

Begitu menawan biru-hijau yang kau miliki..
Terkadang coklat bersama butiran pasir yang dihempas..
Bergulung dan menari menghantam daratan..
Terdengar riak airmu begitu menggoda..
Begitu cepat membasahi kaki yang telanjang..
Menyambut kami yang berkelana dari kota..
'Tuk melewai hari-hari terakhir bersama..

Kawan, seminggu sudah kita ke Carita..
Bermain pasir dan menantang ombak bersama..
Walaupun bukan di Ritz Carlton kita menginap..(emang ada Ritz Carlton di Carita? haha)
Tapi aku senang menghabiskan waktu bersama..
Mengabadikan momen ini dengan jepret kamera..
Sangat manis untuk dikenang..
Namun sayang, aku tak bawa kamera..
Jadilah kamera teman-temanku korbannya..
Teman, satu pesanku untukmu..
Jangan lupa dibagi yah, entah bagaimana caranya.. Haha..

Tiga hari dua malam..
Waktu yang singkat, tapi...ga juga sih...;p
Di malam yang terakhir dengan diiringi suara hempasan ombak..
Kita mengucapkan salam perpisahan bersama..
Dengan pelukan, tangisan, dan senyuman, serta harapan cerah 'tuk masa depan..
Siapa yang mengira begitu banyak mata merah dan berair di malam itu..
Ternyata masa 3 tahun ini, Kawan.. memang telah memberi kita sebuah makna..
dan kenangan yang sangat indah untuk dibuka kembali nantinya..

Tiga tahun ini memang tidak mudah kita lalui..
Ada saatnya kita di puncak, dan suatu waktu terjatuh dalam jurang..
Namun, semua itu adalah pelajaran..
Bukan hanya seputar matematika, fisika, kimia, dan biologi..
Atau ekonomi, geografi, sejarah, dan sosiologi..
Tetapi juga kepemimpinan dan nilai kehidupan lain-lainnya..
Walaupun terkadang kita mengeluh bahwa semua itu tidak berguna..
Tetapi, mau tak mau kita harus mengakui.. bahwa kita harus jalani semua itu..
Sekarang mungkin pelajaran yang membosankan itu tak lagi setiap hari menghantui..
Tetapi, bersiaplah untuk yang lebih besar lagi..

Terima kasih untuk semuanya..
Semuanya deh yang ngerasa, makasih yaa..

Sunday, May 25, 2008

Cinta dan Nafsu

*copycat cisca yg seblomnya udh ngepost esainya hihihi*

Hampir setiap orang yang denger judul esai ini pasti merespon dengan tidak biasa alias luaarrr biasaa.. Don't judge a book by its cover.. Don't judge a writing by its title.. Baca dulu donk..

Esai ini sebenernya tugas sekolah yang diambil dari Novel Sintren.. Kalo bisa kasih komen ya ^^ soalnya gw blom pernah denger komentarnya dr org lain nie, selain dr guru bhs Indonesia-nya sendiri..

----------------------------------------------------------------------

CINTA DAN NAFSU

Cinta. Semua orang sudah tahu kalau cinta itu bukan sebatas cinta sepasang dua kekasih. Ya, cinta itu universal. Cinta bisa terhadap Tuhan, orangtua, saudara, sahabat, alam, hewan, tumbuhan, dan lainnya. Konon kata orang, mencintai dan dicintai itu sama-sama indahnya. Terkadang cinta itu bisa begitu nyata terlihat. Terkadang cinta bisa malu-malu. Ia hanya bersembunyi sehingga orang-orang tidak menyadari keberadaannya. Lalu, bagaimana dengan nafsu? Saat mendengar kata “nafsu” apa yang Anda pikirkan? Sebagian besar orang pasti langsung mengaitkannya dengan keinginan untuk memenuhi hasrat seksual. Kalau Anda berpikir bahwa definisi nafsu hanya sedangkal itu, Anda salah. Seperti halnya cinta, nafsu juga bersifat universal. Bisa nafsu terhadap uang alias matre, nafsu akan jabatan, nafsu makan yang besar, dan nafsu-nafsu duniawi lainnya. Anda pasti sering mendengar kalimat seperti ini, ”Makanya, jangan napsu!” Jadi, antara cinta dan nafsu adakah kaitannya? Banyak orang bilang cinta itu membutakan. Saking gelapnya karena buta, kita bisa tersesat sampai akhirnya kita berkenalan dengan nafsu. Punya kenalan baru, kenalan lama dilupakan. Buka kacang, lupa kulitnya. Sudah jadi nafsu, cinta dilupakan. Ya, itulah manusia.

Sekarang coba Anda ambil novel Sintren dan cermati kover depannya (kalau malas atau tidak bisa, juga tidak apa-apa). Jangan perhatikan judulnya, tetapi coba cemati ilustrasinya. Ilustrasi itu mencerminkan salah satu unsur cerita Sintren ini. Wajah Saraswati berada ditengah dikelilingi dengan wajah-wajah yang bertampang ”om-om genit”. Wanita normal pasti akan merasa ’jijik’ melihat ini dan tidak akan membiarkan dirinya dipandangi seperti itu. Saya tidak tahu bagaimana pikiran pria saat melihat ilustrasi ini karena saya bukan pria. Silakan tanyakan pada diri Anda sendiri jika Anda pria, atau tanyakan pada teman pria Anda jika Anda adalah seorang wanita yang ingin tahu.

Sintren Saraswati dikisahkan memiliki kecantikan yang tiada duanya. Bukan cuma laki-laki yang terpikat, wanita pun sampai iri dengan pesonanya. Pesona Saraswati ini membutakan mata dan hati para lelaki, bukan hanya yang jomblo dan belum menikah, tetapi juga laki-laki yang sudah beristri dan beranak (atau mungkin bercucu?). Nafsu mereka akan paras ayu Saraswati telah mengalahkan romantisme bersama pasangan hidupnya menjadi tidak berarti, tidak bernilai, bahkan mungkin dilupakan. Yang belum menikah ingin cepat-cepat melamar, yang sudah menikah ingin menceraikan istrinya supaya bisa melamar Saraswati. Ke mana akal sehat mereka? Rela melamar gadis yang jauh lebih muda dan meninggalkan anak istri, sekedar karena terpikat akan kecantikannya? Sangat tidak masuk akal di mata orang sehat.

Begitulah yang dikisahkan dalam Sintren. Suami-suami pergi meninggalkan keluarga mereka untuk melamar anak gadis orang. Wajar saja bila istri-istri mereka protes pada Mak Saraswati untuk segera menikahkan Saraswati, jadi suami mereka tidak perlu menjadi korban lagi. Begitulah nasib istri-istri itu. Mereka harus rela melihat suaminya meraung-raung, meneriakkan nama Saraswati sepanjang malam, dan tidak mengacuhkan keluarganya sedikit pun. Mereka pasti bertanya-tanya ke mana perginya laki-laki yang dicintainya? Bagaimana dengan janji untuk bersama dalam suka-duka, sehat-sakit? Cinta mereka telah dikalahkan oleh pesona Saraswati. Suami mereka sekarang bernafsu untuk menikahi Saraswati. Ada yang pasrah, protes, sampai bunuh diri. Bukan hanya dalam cerita Sintren, di realita kehidupan pun tidak sedikit orang seperti itu. Menceraikan pasangan hidupnya, lalu menikah dengan orang yang lebih muda. Hanya karena ia lebih cantik, mempunyai tubuh yang lebih ’aduhai’, karir yang sukses, dan macam-macam alasannya. Kalau begini kasusnya apakah pernikahan yang dimaksud diatasnamakan oleh cinta sejati atau oleh ’cinta-citaan’ yang mengatasnamakan nafsu?

Jika Anda pria, mungkin Anda merasa Saya tidak adil. Kenapa dari tadi hanya tentang laki-laki yang bernafsu? Baiklah, sekarang kita mulai dari tokoh Sintren yang wanita. Contohnya, Maknya Saraswati alias Surti. Surti di sini diceritakan sebagai wanita yang mencintai uang. Saking cintanya ia dengan uang, ia memaksa putrinya untuk menikah dengan anak juragan yang sudah ’om-om’. Walaupun ia tahu gelar sarjana adalah impian Saras, tetap saja ia bersikeras menikahkan mereka. Sama halnya dengan Maknya Wati. Dengan menanggalkan harga dirinya, ia memeras harta Juragan Wargo untuk menebus kematian ibunya. Bahkan, memaksa Kirman, anak Juragan Wargo, untuk melamar Wati. Seperti itulah kisah manusia yang jatuh cinta dengan uang. Dengan uang kita bisa membeli banyak hal. Begitu banyak kenikmatan duniawi yang dtawarkan oleh uang sehingga membuat kita bernafsu. Namun, bukan hanya wanita saja yang bisa matre, laki-laki juga bisa. Namanya juga manusia.

Zaman sekarang ini, mulai banyak orang yang meragukan keberadaan cinta sejati untuk sebuah pernikahan, tetapi tidak sedikit juga yang masih mendambakannya. Sulit menemukannya, tetapi tidak mustahil. Dari sekian banyak lelaki yang melamar Saras, tak ada satu pun yang bisa meluluhkan hatinya. Bagi Saras, tambatan hatinya hanyalah Sinur dan akan selalu Sinur seorang. Sinur juga menaruh hati pada Saras. Namun, terkadang ketika cinta akan berlabuh di pelabuhan hati, ada saja ombak atau badai yang menerjang sampai menenggelamkan kapal cinta. Sinur dan Saras terpisahkan oleh maut yang menjemput Sang Sintren. Bagi Sinur, Saras cukup menjadi Saraswati saja, tanpa embel-embel sintren. Cinta sejati sulit ditemukan, sulit juga ditinggalkan. Dalam hati Sinur masih dan selalu ada ruang untuk Saras. Ia rela menikah dengan wanita lain tanpa dasar cinta. Sinur hanya cinta dengan fisiknya saja yang mirip Saras.

Jadi, benarkah tidak diperlukan cinta sejati dalam sebuah pernikahan? Sekarang cinta sejati memang tidak selalu menjadi dambaan semua orang dalam sebuah pernikahan. Bagi mereka, cerita seperti itu hanya ada dalam dongeng antara Putri dan Pangeran. Idealisme sebuah cinta sejati di zaman sekarang menjadi tidak begitu penting. Asal ada uang, nikah pun jadi. Asal cantik, melamar gadis muda juga tak masalah. Mungkin begitu yang dipikirkan laki-laki yang terlewat terpesona pada Sintren. Asal bisa hidup mapan dan berkecukupan, sudah cukup dalam pernikahan. Tidak perlu ’cinta-cintaan’. Begitulah yang dipikirkan Mak Saraswati. Asal ia bisa merasakan hidup sebagai orang kaya, itu sudah lebih dari cukup. Zaman modern ini tampaknya sudah mengubah idealisme sebuah pernikahan. Tuntutan zaman menjadi lebih berat. Pernikahan antara dua insan manusia yang saling mencintai? Realitanya tidak selalu begitu. Banyak orang berpikir bahwa cinta tidak menjanjikan sebuah garansi hidup bahagia selamanya. Contohnya, Kartika yang karena ditinggalkan cinta, akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri. Sinur juga. Ia harus rela melihat kepergian belahan hatinya.

Cinta datang dan pergi begitu saja seperti kupu-kupu terbang. Nafsu juga demikian. Ia datang dan menguasai pikiran manusia. Apapun kalau sudah nafsu, harus didapatkan. Cinta dan nafsu bisa berdiri sendiri. Cinta ya cinta. Nafsu ya nafsu. Namun, cinta dan nafsu juga memiliki sebuah ikatan semu. Nafsu seringkali mengaku sebagai cinta, sampai-sampai membuat orang buta. Buta sampai gila. Gila sampai mati. Yang tidak masuk akal, jadi masuk akal. Yang mustahil, jadi mungkin. Banyak orang dipermainkan oleh cinta sampai akhirnya bernafsu. Nafsu mempermainkan cinta. Manusia dipermainkan seperti boneka, seperti laki-laki yang terlewat terpesona pada Sintren Saraswati. Mereka tak lebih dari sekedar wayang. Padahal, setiap manusia dikaruniai akal budi, bukan boneka, apalagi binatang. Binatang hanya tahu makan dan bereproduksi. Manusia jelas bukanlah binatang. Jadi, sebagai ciptaan yang sempurna, jangan mau dipermainkan oleh cinta atau hawa nafsu! Tetapi, perlakukanlah cinta sebagaimana mestinya dan kendalikan hawa nafsu.

--------------------------------------------------

Friday, May 16, 2008

I'm a Webshy..

A webshy defines sum1 who are afraid to show himself outhere in the web world, for he doesn't wanna write a blog becoz he assumes that everybody in this world would know everysingle things in his life.. so, r u 1 of them? well, I WAS... and i guess I AM, still...

I made this blog so i can have a place where i can throw up every-importan'-yet-unimportant-things in my mind.. i can have a place where i can do a nostalgia.. i can have a place to treasure my sweet or bitter memories.. i can have a place to express my thoughts, opinions, about anythings going.. but, i was also afraid.. that i'd only write 'rubbish'.. so for the first time, i merely kept it for and by myself.. but, someday i promised, when i'm ready to publish this.. i'll let everyone knows.. and yeah, NOW is the TIME..

Haha.. actually, a friend of mine today told me that she'd just made a blog.. and 'spontaneously', i said i had one too.. ^^ well, hey.. she'd just writen a few posts, whereas i am here with 'some-teen' posts.. so, why dun i start to publish it 'officially'..?

and it made me sick because i wrote quite a lot, but there r NO RESPONSE at all... what a pity me.. and very surprisingly, i have this one friend who has found my blog by herself.. i didn't know how she managed to find mine.. i've ever asked once but it seems that my question remains forgotten...;p

so guys, u have the 'lucky' chance to read mine... ;p (hwhwhwhw) then, dun u just read and close it but drop a comment pls?? hehehe.. but, it's okay lah if u just wanna read them.. because i'm also a blog-reader.. keep reading others' blog, but never i say 'Hi, ur blog is so inspiring'.... ;p hwhwhw.. even though, i might not post any inspiring or useful writings as i always read from others', well..

WELCOME to M.E.M.O.R.I.E.S.T.A!!

Thursday, May 15, 2008

Romeo and Juliet

I've just watched the movie of Romeo and Juliet yesterday. It wasn't the 1st time I knew the story, I've heard that extremely-tragic-drama-love story for many times, and everytime it reaches the ending..... no, no, i dun cry.. but feel... well, what is it? .... hmm..... insane! yeah, insane maybe the perfect word ;p huahhaha i dun have a good vocab to describe it...


it's crazy, really...
insane...
tragic...
cruel...
and ends with remorse, of course...

Juliet would have had a more peace, easier life if she decided to marry her-parents'-chosen-prince..but.. in the name of love, guys.. yeah, love makes us blind.. if love controls you, u'll sacrifice anything u have for love, for the one you love..Juliet had her dilemma, between choosing to please her parents.. or to live with her Romeo.. if u were Juliet, which one would u choose? your parents or your lover, guys? Well, I'll choose BOTH.. huahaha ;p but, what if u were obliged to choose only one? ........I dunno......

Romeo... for the one u love, u'll sacrifice everything u have.. even your own life... but, attempting a suicide.. isn't it such a foolish action? but what if your love seems not going in the right way like in fairy tales? for it only brings torture, not just for u and ur lover, but the entire family, brothers or sisters whom u love? to live an everlasting love, does it mean like 'sehidup-semati'?

Romeo and Juliet is absolutely not a charming romantic story. It isn't like ordinary fairy tale between a princess and a prince.. maybe that's why it becomes a legend? once i've heard that William Shakespeare wrote Romeo and Juliet in a broken hearted feeling.. Hell, no wonder he can create such a tragic drama..

now lemme say that every character in the story is A FOOL...! Romeo and Juliet is about the foolishness of love.. guys, we know that love blinds us, tortures us, so why do we still love? because we need LOVE... to love and to be loved is so 'human'.. there r many ppl outhere who fights in the name of love.. why? because to love is to survive....

I love thee...
(hwhwhw, i really love the word 'thee', 'thou', or 'thyself'.. it's so 'shakespeare'...)

(waaaa udah nulis apa gw..? apaan tuh sok2an bgt hwhw)

I'll be missing u..

looks like i'll be missing my school days..


miss my friends..
miss my teachers..
miss the insane and full days of exams..
miss the food... arhgg nasi warteg, nasi kantin, egg roll, batagor, es kelapa, chi cong fan, soto, bakmi, tahu gejrot, cakwe, argghh so much of them >,<
miss the break time.. laughing out loud till u can't laugh.. ;p
miss the conversation about 'unimportant' things.. ;p
miss copying laboratory report... ;p
miss wearing uniform...
miss being checked by guru picket in every mornin'..
miss jalan kaki.. jalan pulang bareng.. naek angkot bareng.. arghhh...
miss latian aerobik.. hix hix
miss everything... >,<

can't believe my school days are OVER!
there r no more uniforms, black shoes, ties, tut wuri handayani hats, socks, etc...
can't believe it, guys..
i can't face those monotonous daily routine anymore.. sigh..
should i make smiley face or unhappy face?

here is...
MY LAST DAY AT SMAK5

last date at school : wednesday, 14 may 2008
last exam i had : bahasa perancis
last guru pengawas : pa der and pa pur
last class room for exam : X3 (it's my 1st class in1st year also)
last place near smak5 i went to : setia murni, with jesslyn
last person i spoke to : cisca at the lobby
last person i waved gud bye to : amel (sos) in angkot


------------------------------------------------------

the night maybe darker...

but moon gives us light...

our school life maybe over...

but, we still have to fight...

----------------------------------------------------------------

farewell, school..

Friday, May 9, 2008

praktek pun perlu

yups, ujian praktek has just finished. hmm.. how was it?well, i dunno what word would describe it perfectly. let's just say... FANTASTIC ... =Pso fantastic that it fulls of excitement, nervousness, laughters, foolishness, spontaneity, and preparation...

the thing that i hate most is preparation. i hate it because we were given time to prepare. not just depend on spontaneity. i'd prefer spontaneity, it means we only bring ourself in and feel as if we ARE confident... (even if we aren't) =P sometimes, it doesn't turn as well as we've prepared. it also about how u can manage your nervousness...i like the times when we can be so spontaneus.. not only depend on our preparation..

but still..
i believe that preparation is still needed.. but sumtimes it makes me stressful.. over and over again i wanna depend on luck and spontaneity, but i can't be what i wanna be.. i'm so unproncipled.. so seeing others preparing themselves so properly made me feel down and followed their steps.. prepare and prepare.. being controlled of
our own panic..


a super big salute for them who prepared almost nothing but felt 'SO confident' or in other words let's juz say.. 'pasrah'... ;p i really respect them being such principled...
sigh, why couldn't i just be like them? no panic.. no worries.. just be spontaneus at the right time.. just be relaxed.. =)


these ujian praktek surely has given us lessons and experiences and confidence (for me)... i dunno that i could perform that well at the presentation since i hadn't given any time to do a real 'simulated' performance.. ;p gratefully, i did my best.. yay!

those moments just also ensure me that i'm just a FOOL.. esp in chemistry exams ;p ohoho so shameful yet shameless ;pbut those are really great idea to make us realize that we are strong since we had passed the deadly days so 'smoothly' ohoho

as the ujian praktek has been passed, i'm still worried in one of my score.. oh i made a very stupid mistake.. and now i'm afraid if i can't graduate because of that one subject T_T i know it sounds as if i put too much of stress thinking of it.. ALL of my friends say that it is impossible to fail just because of one ujian praktek.. yeah we won't
know how someone really feels if we haven't faced it ourself, don't we all agree with that?hoho let's juzt forget it..


all i wanna say is just be relaxed and dun press yourself too hard.. but it doesn't mean u can underestimate it all.. just what i've been doing w/ my ujian sekolah ;p i haven't prepared anything, really... it's isn't 'ngemeng', it is 'kemalasan' ohoho ;p

okay, gotta go preparing for the last battle to a new beginning ~~